Rabu, 11 Mei 2016


10 kesenian dan festival budaya



 Pesta Budaya Asmat, Papua

Hasil karya ukiran dalam Festival Budaya Asmat yang dimuseumkan. (www.asmatkab.go.id)
Festival budaya Asmat telah diadakan sejak 1981. Suku Asmat telah lama dikenal dengan keahliannya dalam membuat ukiran. Mereka biasa mengekspresikan imajinasi ke dalam sebuah ukiran tanpa membuat sketsa terlebih dahulu.
 Berbagai kegiatan akan dilaksanakan dalam festival ini, antara lain lomba perahu, demo membuat ukiran, lelang patung, dan pemilihan putra-putri Asmat. Selain itu, wisatawan juga dapat menikmati pertunjukan tarian dan musik khas Asmat. Tahun ini, Festival Budaya Asmat dilaksanakan bulan Januari di Kabupaten Asmat, Papua.

Sumber: Catat! 10 Festival Seni Budaya di Indonesia Tahun 2016





2. Festival Perang Pasola, Sumba-NTT
Dua penunggang kuda saling berhadap dalam Festival Pasola di Desa Wainyapu,Sumba Nusa Tenggara Timur. Dalam event budaya Pasola ini, terkadang terjadi adu gengsi dan strategi para jagoan Pasola antardusun. (Ricky Martin/Fotokita.net, ilustrasi)
Pasola merupakan sebuah tradisi berasal dari Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur yang diwariskan secara turun temurun  selama berpuluh tahun. Pasola dirayakan untuk menyambut masa panen sekaligus untuk memulai masa tanam. Penduduk desa akan beradu ketangkasan dengan menunggang kuda sambil menyerang lawan dengan lembing. Tradisi ini mengharuskan adanya darah yang ditumpahkan dari para petarung. Menurut kepercayaan adat setempat, semakin banyak darah yang keluar saat pertarungan, maka hasil panen pun berlimpah. 
Festival Pasola sendiri tidak mengikuti tanggalan kalender masehi. Penyelenggaraannya tergantung pada perhitungan secara kepercayaan Marapu, kepercayaan yang dianut masyarakat setempat dan baru diumumkan dua minggu sebelum acara. Biasanya festival ini berlangsung di bulan Februari atau Maret. Jika ingin menyaksikan festival ini, datanglah 2-3 hari sebelum acara Pasola. Sebab, sebelum Pasola dilaksanakan, di pagi harinya akan dilakukan tradisi nyale, yaitu mencari cacing laut. 

Sumber: Catat! 10 Festival Seni Budaya di Indonesia Tahun 2016






Tari Banjar Kemuning Jawa Timur
Tari Banjar Kemuning adalah tari kreasi baru yang diciptakan oleh Agustinus, S.Sn karena terinspirasi dari kehidupan masyarakat sebuah desa di wilayah Sidoarjo, Jawa Timur, Desa Banjar Kemuning. Tari Banjar kemuning mengekspresikan kehidupan istri-istri nelayan di desa itu. Ketegaran, kekuatan, dan keluesan menghadapi kehidupan yang sulit saat ditinggal suami berlayar tersirat jelas dalam setiap gerakannya. 10. Tari Banjar Kemuning, Jawa Timur

Sumber:
http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/09/10-contoh-tari-kreasi-baru-dari.html
Disalin dari Blog Kisah Asal Usul.




  








Tari manipuren 
tari manipuren adalah contoh tari kreasi baru yang dikembangkan dari koreografi dan gerakan tari Manipuri yang berasal dari daerah Manipur di India Timur. Tarian ini diciptakan oleh S. Maridi setelah ia berkunjung ke India dan menyaksikan pola kehidupan gadis-gadis desa yang tinggal di sekitar aliran sungai Gangga.

Sumber:
http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/09/10-contoh-tari-kreasi-baru-dari.html
Disalin dari Blog Kisah Asal Usul.












Tari Kupu-kupu Bali
Tari kupu-kupu adalah tari kreasi baru asal Bali yang mengekspresikan kehidupan kupu-kupu biru tua. Tarian ini sudah sangat dikenal oleh masyarakat mancanegara karena sering dipentaskan dalam festival-festival tari dunia. Dimainkan secara berkelompok oleh 5 orang wanita, tarian ini tampak begitu eksotis karena mengaplikasikan teknik gerakan gemulai dan pewarnaan eye catching pada busana yang digunakan.

Sumber: http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/09/10-contoh-tari-kreasi-baru-dari.html

Disalin dari Blog Kisah Asal Usul.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar